Separuh Jalan Menuju Panggung “Indonesia Super League” (Bagian 3)

Separuh Jalan Menuju Panggung “Indonesia Super League” (Bagian 3)
Oleh : Herry Santoso

Sesi tulisan terakhir saya dalam ‘trilogi’ Separuh Jalan Menuju Panggung ISL (Bagian 1 dan Bagian 2) . Saya akan coba membahas lawan-lawan PSIS Semarang di grup B putaran 12 besar yaitu : PS Bangka, PSBS Biak dan Persebaya DU. Cukup merinding bagi saya melihat PSIS berada satu grup dengan mereka, Keempat tim tersebut sangat berpeluang lolos ke babak berikutnya, jadi menurut saya tidak ada tim unggulan di grup ini. Kita tidak boleh memandang remeh Bangka dan Biak (saya menyingkirkan nama Persebaya karena history Surabaya dengan Semarang hampir sama kiprahnya di persepakbolaan Indonesia). Kedua tim ini adalah tim non-unggulan dengan performa yang cukup mengejutkan di penyisihan grup masing-masing.

***

PS Bangka nama yang asing mungkin dalam kultur sepakbola Indonesia. Kita mungkin sedikit tahu tentang Bangka Belitung hanya lewat film Laskar Pelangi yang sangat eksotik dengan keindahan alamnya. Tetapi Bangka Belitung sekarang punya kebanggaan tersendiri dalam bidang olahraga khususnya sepakbola yaitu PS Bangka. Klub yang bermarkas di Stadion Orom Bangka ini telah membuat sejarah baru yaitu lolosnya PS Bangka ke penyisihan grup 12 besar dengan predikat juara grup. Kaget bukan?

Walaupun Grup 1 hanya dihuni 6 klub tetapi secara tidak langsung menyingkirkan nama besar PSMS Medan, PSAP Sigli dan PS Bengkulu (yang lebih terkenal namanya di persepakbolaan Indonesia) itu merupakan catatan tersendiri bagi saya. Dan mereka hanya mempunyai stadion dengan kapasitas 3.000 orang yang sudah pasti lebih kecil dari Jatidiri dan stadion-stadion lainnya di Pulau Jawa. Dan tim inilah yang akan menjadi lawan kita pertama besok tanggal 28 Juni 2013. Catatan kandang mereka lumayan fantastis adalah memasukkan 25 gol dan hanya kebobolan 3 gol yaitu saat melawan Persisko dan PSMS. Rekor terbesar kemenangan mereka adalah 11-0 saat melawan PS Bengkulu.

PS Bangka biasanya memainkan skema 4-5-1 jadi penumpukan gelandang di lini tengah, Itulah mengapa coach Firmandoyo mencoba formasi 4-2-3-1 (double pivot dan double flank) formasi era sepakbola modern, tetapi sangat menguras stamina dikarenakan kita bermain menggunakan double flank boleh disebut 2 penyerang sayap yang nge-drive masuk ke kotak penalti lawan. Patut diwaspadai formasi 4-5-1 Bangka ini hanya mengandalkan satu penyerang dan determinasi lewat kedua sayapnya serta lini tengah berusaha menahan bola selama mungkin. Kebuntuan serangan kita lewat tengah bisa berimbas frustasi. Dan satu lagi ada nama Hermansyah (sudah tahu siapa dia kan) mantan penjaga gawang tim nasional kita yang sekarang merupakan pelatih kiper dari PS Bangka.

Anak asuhan Lapril AS ini mempunyai 3 pemain yang menurut saya wajib diwaspadai yaitu : Nanang Aspirin seorang gelandang tengah, Adolphus Nagbe Marshall jendral pertahanan mereka yang berasal dari Liberia dan seorang striket tunggal yaitu Martial Poungoue yang berkewarga negaraan Kamerun. Ketiga pemain itulah pemain kunci mereka. Skema permainan mungkin akan menarik di pergerakan sayap. Siapa yang menang dalam duel sayap itu akan mengunci hasil kemenangan pertandingan nanti. Target realistis saya untuk tour away ke Bangka wajib 3 poin hukumnya sedangkan di kandang 3 poin.

Tim Kedua yang saya bahas berada di ujung nan jauh disana tepatnya di Tanah Papua yang jaraknya dari kota semarang sekitar 2,922 kilometer. Perjalanan cukup jauh yang pastinya menguras stamina dan akan bertanding dengan iklim yang berbeda. Track record kiprah PSBS Biak di putaran penyisihan Grup 4 menurut saya kurang begitu bagus.

Selama penyisihan Grup 4 tim ini menerima 4 kekalahan dan kemasukan 16 gol dan hanya memasukkan 24 gol. Sedangkan catatan pertandingan kandang tim ini sama dengan catatan punya PSIS Semarang sewaktu berlaga di Jatidiri. Biak menderita sekali kekalahan dan satu seri saat main di stadion Cendrawasih. Di stadion yang bisa menampung sekitar 15.000 orang ini untuk catatan kebobolan sebanyak 4 gol. Posisi sama juga saat kita harus menjalani laga away kita juga kebobolan 4 gol.

PSIS wajib mewaspadai pemain asing Biak yang saat ini sudah mencetak 7 gol yaitu Varney Paas Boakay. Disamping itu ada 2 nama yang juga cukup dominan di persepakbolaan Papua yaitu Alex Rumaropen dan Michel Rumere. Lini depan Biak memang sangat bergantung sama Varney. Produktivitas gol mereka di kandang masih minim menurut saya untuk ukuran tim Papua. Jika Morris bisa mematikan pergerakan Varney kemungkinan mencuri poin di Biak sangat besar. Kunci dari permainan sepakbola di kultur Indonesia sebetulnya lebih jelas didominasi di lini tengah dan pergerakan sayap kurang begitu optimal. PSIS harus benar-benar pintar memanfaatkan kondisi dan fisik para pemainnya sendiri. Musuh kita di Stadion Cendrawasih cuma di masalah fisik. Untuk materi pemain dari lini belakang sampai depan kita masih unggul. Target realistis saya di tanah Papua ini saat laga away 1 poin dan laga kandang wajib hukumnya untuk 3 poin.

Saudara kita lama akan menjadi musuh ‘berat’ di penyisihan grup 12 besar adalah Persebaya Divisi Utama dimana pertandingan pertama kita akan bertindak sebagai tuan rumah, Persebaya DU jelas sebetulnya merupakan tim unggulan di grup ini, Skuad arahan Tony Ho saat berada di penyisihan grup berpredikat sebagai juara grup 3 dan saat ini memegang rekor sebagai tim yang tidak pernah kalah selama penyisihan dengan memasukkan 34 gol dan kebobolan 10 gol.

Surabaya dihuni pemain ‘uzur’ juga yaitu jendral lapangan tengah mereka terdapat dirigen yang kita semua sudah tahu nama besarnya yaitu Uston Nawawi dan mempunyai goal getter garang dikotak penalti yaitu Jean Paul Boumsong yang menjadi top skor sementara di Divisi Utama Liga Indonesia dengan 11 gol. Boumsong mempunyai kelebihan di body balance saat membawa bola dan striker yang positioningnya sangat bagus di kotak penalti lawan. Striker dengan tubuh kekar ini yang sebelumnya memperkuat tim Papua yaitu Persiram Raja Ampat perlu diwaspadai dan bakalan ada duel menarik dengan Morris Power yang juga mempunyai body balance yang baik. Isu terakhir striker ini didera cidera tapi kemungkinan untuk berlaga di 12 besar masih besar.

Sedangkan untuk rekor gol away Surabaya kebobolan 4 gol. Bakal ada perang menarik antara Uston dan Fagundez begitupun juga dengan Boumsong versus Morris. Match yang menurut saya akan menyedot animo yang sangat besar. History yang membikin Surabaya juga sangat minder dengan Semarang. 2 kali final kita mampu mengalahkan Surabaya dan saat itu pula kita merengkuh juara 1 di persepakbolaan Indonesia. Untuk pertandingan kandang saya optimis bisa 3 poin dan target realistis saat main di Surabaya minimal target 1 poin.

***

Dengan dukungan dan doa dari kita semua sebagai supporter PSIS Semarang saya optimis kita mampu lolos di grup ini dengan predikat juara grup.

ISL telah didepan mata dan kita semua tentunya tidak sabar untuk kembali melihat tim kita PSIS Semarang disegani kembali di percaturan sepak bola Indonesia. Jangan sia-siakan separuh perjalanan kita. Panggung besar bertajuk Indonesia Super League sudah menanti untuk memberi ucapan “WELCOME TO ISL”

Tetap semangat PSIS-ku, dukungan saya, kalian, mereka, kita semua pasti membawa sebuah motivasi PSIS saat berlaga saat tandang maupun kandang.

JAYALAH PSIS SEMARANG! Berikan kado terindah buat ulang tahun kota tercinta kita; Semarang di tahun ini dengan kembali berlaga di kasta tertinggi persebak bolaan Indonesia : ISL.




Twitter penulis : @herry_kucink